Selasa, 19 November 2013

peran akreditasi sekolah terhadap kemajuan pendidikan

Senin, 18 November 2013 SD kami mendapatkan kunjungan dari tim akreditasi kab.tebo, yaitu bapak Sawit dan bapak M.Nuh.
Dari pengalaman akreditasi saya yang pertama ternyata saya banyak mendapatkan pelajaran untuk pendidikan ke depannya.
Padahal 1 minggu sebelumnya saya tidak punya persiapan apapun, karena kebetulan sekolah kami kepsek yang lama pindah dan sekolah kami di pimpin oleh PJS kepsek. Karena hanya 1 minggu sebelum tim turun kamu baru di beri kabar, maka kami kelabakan juga menyusun semua administrasi sekolah.
Tanya sana sini jawaban yang saya dapatkan sama semua. Yaitu beri aja tim "uang minyak" yang lebih, pasti semua beres.
Saya bingung aja kok kerjanya kayak gtu. Setelah saya koordinasikan dengan majelis guru jawabannya juga mendukung, tapi sebagai seorang guru saya langsung membantahnya walau saat itu saya langsung dapat cibiran.
"Klo gak seperti itu apa kita bisa lolos?"
Langsung saya respon
"Bisa gak bisa yang penting kita coba sesuai prosedur dulu"
Akhirnya majelis guru ikut metode saya "jujur saja jika kita bekerja kurang bagus, karena dengan kejujuran saat ini kita akan bangun kejujuran yang lain nya di masa yang akan datang"
Alhamdulillah berkat usaha dan kerja keras,walaupun masih banyak catatan tapi kami lalui dengan lancar.
Semoga 4tahun yang akan datang kami bisa berbuat lebih baik lagi dengan kejujuran dan keterbukaan ini.
Terima kasih kepada tim Akreditasi kabupaten Tebo.
Wassalam.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Rabu, 06 November 2013

Apa aja Boleh

Muara Tabir, 6 November 2013
Hari minggu kemarin saya seperti biasa pergi ke kebun untuk bekerja. Dan di jalan seperti biasa saya bertemu dengan penduduk yang bermukim di hutan, biasanya masyarakat menyebu dengan Orang KUBU ( orang rimba/suku anak dalam). Kebetulan lokasi kebun saya termasuk dalam wilayah HP ( HUTAN PRODUKSI).  saya sendiri gak tau kenapa ada istilah seperti itu, yang jelas saya di tidak membuka sembarangan. Karena lahan tsb saya tanami dengan tanaman karet (itung2 melestarikan hutan). Asal usul lahan juga saya beli dari masyarakat sekitar.
Kembali lagi ke masalah orang kubu tadi, pas ketemu biasanya saya lewat saja, karena jujur saya malas berurusan dgn mereka. Tpi kali ini saya tidak bisa menghindar karena mereka langsung berdiri di depan motor. Dalam hati saya bertanya ada apa ya?
Kemudian saya bertanya " ada apa sanak?"
Karena kami biasa memanggil mereka dengan sebutan " sanak".
Dari pertanyaan itu mereka kemudian malah balek bertanya "ado mau kamu beli rimbo awak" (apa kamu mau beli hutan aku).
Terus saya jawab, saya tidak ada uang. Eh malah mereka balik nawarin lain, katanya mereka gak butuh uang tapi butuh motor.
Jadi maksudnya mereka mau tukar tanah hutan seluas 10 Ha dengan sebuah motor bebek.
Gila....... Kata hati saya.

Saya gak habis pikir
(bersambung)
udah waktunya sholat bro

Perlukah calon sarjana membuat karya ilmiah

http://okz.me/pucp

Xxx

http://okz.me/pkuz